Penggiat Sosial Desak DPRD Kepri Sidak Gudang Beras di Batu Ampar

Newscyber.id | Batam – Dugaan praktik pengoplosan beras di Kota Batam kembali mencuat dan memicu kekhawatiran publik. Seorang penggiat sosial berinisial H menyoroti keberadaan sebuah gudang beras di kawasan Batu Ampar yang disebut masih beroperasi secara tertutup, nyaris tanpa pengawasan ketat dari instansi berwenang.
Menurut H, indikasi adanya aktivitas pengoplosan di lokasi tersebut masih kuat, meski sebelumnya aparat penegak hukum pernah melakukan penggerebekan di wilayah itu.
“Kami melihat aktivitas di gudang ini tetap berjalan. Pintu selalu tertutup rapat, keluar-masuk barang tidak terlihat terbuka untuk publik, dan yang mengkhawatirkan, tidak ada tanda-tanda pengawasan intensif dari pihak terkait,” ujarnya tegas.
Ia menilai lemahnya pengawasan membuka peluang bagi oknum pelaku usaha untuk mengulangi praktik curang. Karena itu, H mendesak DPRD Provinsi Kepulauan Riau segera menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.
“Jika dugaan kami benar, ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tetapi juga persoalan moral. Masyarakat dirugikan secara ekonomi, dan kualitas pangan mereka bisa menurun drastis,” tegasnya.
H menjelaskan, beras oplosan tidak hanya merugikan konsumen karena harga tidak sepadan dengan kualitas, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan apabila pengoplosan melibatkan bahan tambahan yang tidak sesuai standar.
“Pengawasan harus ketat dan berkelanjutan. Jangan hanya ramai di awal saat kasus mencuat, lalu dibiarkan saat sorotan publik mereda. Itu sama saja membiarkan rakyat dirugikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, H mengungkapkan adanya kejanggalan lain yang memperkuat kecurigaannya. Ia menyebut sebuah media lokal pernah mempublikasikan berita terkait dugaan pengoplosan di wilayah itu, namun berita tersebut hilang dari peredaran.
“Ini menambah tanda tanya besar. Kenapa berita itu hilang? Apakah ada tekanan atau pihak yang sengaja menutupi? Justru karena itu DPRD Kepri harus segera turun ke lapangan dan membuktikan keberpihakan mereka pada rakyat,” ucapnya.
Kasus dugaan pengoplosan beras di Batam bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, aparat kepolisian bersama Satgas Pangan pernah menggerebek gudang di Batu Ampar dan menemukan tumpukan beras dari berbagai merek yang diduga dioplos. Namun, praktik serupa dinilai mudah terulang apabila pengawasan tidak dilakukan secara rutin dan berkesinambungan.
Dengan adanya desakan dari masyarakat sipil ini, publik kini menanti langkah konkret DPRD Kepri dan instansi terkait untuk menunjukkan komitmen mereka dalam melindungi konsumen serta menjamin keamanan pangan di daerah.
Sumber: Hrs
(Sis)