Ratusan Siswa Ancam Mogok, Wali Murid Tolak Regrouping SDN 1 Baleharjo, Sekolah Bersejarah Tempat SBY Pernah Belajar

Newscyber.id l Pacitan – Rencana regrouping SDN 1 Baleharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, menuai gelombang penolakan dari wali murid dan siswa. Sekolah yang memiliki 122 siswa ini terancam digabungkan dengan SDN Baleharjo 2, meski tidak memenuhi kriteria regrouping yang umumnya berlaku untuk sekolah dengan jumlah siswa di bawah 60.
Penolakan ini tidak lepas dari nilai historis dan prestasi sekolah. SDN 1 Baleharjo dikenal sebagai almamater Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, serta memiliki rekam jejak akademik mentereng, termasuk capaian di ajang Olimpiade Sains Nasional tingkat Provinsi.
“Ini sekolahnya Bapak SBY, belum lagi prestasinya. Dari situ saja harusnya sudah cukup alasan untuk dipertahankan,” tegas Mohtarom, Ketua Komite Sekolah, Selasa (15/4). Ia juga menyoroti dampak ekonomi bagi wali murid yang mayoritas bekerja sebagai petani, jika regrouping dipaksakan.
Kekhawatiran tak hanya datang dari orang tua. Ratusan siswa menyatakan siap mogok belajar sebagai bentuk protes. Mereka mengaku kehilangan semangat belajar akibat ketidakpastian tersebut.
Di sisi lain, Dinas Pendidikan Pacitan menyebutkan SDN 1 Baleharjo masuk dalam daftar 14 sekolah yang diajukan untuk regrouping berdasarkan kajian Litbang. Namun keputusan akhir tetap berada di tangan Bupati.
“Dinas hanya menjalankan regulasi. Pengajuan sudah disampaikan, keputusan akhir tinggal menunggu Bupati,” kata Ririh Enggar Purwati, Sekretaris Dinas Pendidikan Pacitan.
Wali murid mendesak agar Pemkab meninjau ulang kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi nyata di lapangan, prestasi, dan sejarah sekolah. Mereka berharap keputusan nantinya berpihak pada kepentingan pendidikan anak-anak, bukan semata pertimbangan administratif.
“Ini bukan sekadar angka. Ini tentang masa depan anak-anak kami,” pungkas Mohtarom.
Penulis: Jefri Asmoro Diyatno
Editor: Nita