Pasangan SAHABAT: Dekat dengan Ulama, Toleransi Tinggi, dan Dermawan

Pasangan SAHABAT: Dekat dengan Ulama, Toleransi Tinggi, dan Dermawan
Foto Pasangan SAHABAT: Dekat dengan Ulama, Toleransi Tinggi, dan Dermawan

Newscyber.id l Pasangan calon pemimpin yang dikenal dengan sebutan SAHABAT, yakni H. Safriadi Oyon, SH dan Hamzah Sulaiman, SH, terus menunjukkan kedekatan mereka dengan ulama serta komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.

H. Safriadi Oyon, seorang pengusaha sukses, konsisten menyalurkan zakat mal setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Ia rutin membagikan ribuan paket sembako, gula pasir, sirup, dan minyak goreng kepada fakir miskin, kaum dhuafa, dan anak yatim saat Ramadan. Dalam satu tahun, tak kurang dari 25.000 hingga 30.000 paket sembako disalurkan.

> "Harta yang kami miliki hanyalah titipan Allah. Amanah dari almarhum orang tua saya selalu saya ingat: jangan lupa bersedekah jika diberi rezeki. Oleh karena itu, kami selalu mengutamakan hak-hak kaum yang membutuhkan," ujar Safriadi dengan penuh keikhlasan.

Sementara itu, Hamzah Sulaiman, SH, dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi nilai hukum agama dan negara. Ia adalah menantu ulama sufi terkenal, almarhum Imam Baihaqi (Guru Batu Korong), yang mewariskan ajaran kebijaksanaan dan pengabdian kepada umat. Sebagai mantan Ketua Pengadilan Negeri di beberapa kabupaten, Hamzah membawa prinsip keadilan dan integritas yang tinggi dalam setiap langkahnya.

Pasangan ini menegaskan bahwa meskipun mereka dekat dengan ulama dan aktif mendukung nilai-nilai keislaman, mereka tetap menjaga toleransi dan menghormati keberagaman.

> "Kami tidak membeda-bedakan suku, agama, golongan, atau ras. Prinsip kami adalah menghormati kerukunan dan menjunjung tinggi nilai hukum serta toleransi. Tidak perlu kami mengumbar siapa kami, biar masyarakat yang menilai," ujar keduanya dengan kompak.

Kehadiran pasangan ini mencerminkan perpaduan antara spiritualitas, hukum, dan kepedulian sosial. Bagi banyak masyarakat, mereka bukan hanya pemimpin potensial, tetapi juga teladan dalam menghidupkan nilai-nilai kebaikan di tengah keberagaman.

(Ramlimanik)