Rutan Ambon Perluas Lahan Hidroponik dan Organik, Tegaskan Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Rutan Ambon Perluas Lahan Hidroponik dan Organik, Tegaskan Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Rutan Ambon Perluas Lahan Hidroponik dan Organik, Tegaskan Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Aceh singkil

Aceh singkil

Newscyber.id | Ambon – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon terus memperkuat komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pengembangan lahan tanam hidroponik dan organik di lingkungan Rutan. Langkah ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan sekaligus kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi produktif dan berkelanjutan.

Kepala Rutan Ambon, Yudhy Rizaldy, menjelaskan bahwa perluasan lahan tanam tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan kapasitas produksi sayuran hijau seperti pakcoy, kangkung, dan selada — yang selama ini dibudidayakan secara hidroponik dan organik oleh warga binaan. Menariknya, kegiatan ini juga menjadi bagian dari penanaman ke-9 yang dilaksanakan secara berkesinambungan di Rutan Ambon.

> “Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan lingkungan pembinaan yang tidak hanya produktif, tetapi juga memberikan keterampilan nyata yang dapat dimanfaatkan warga binaan setelah bebas nanti,” ujar Yudhy Rizaldy kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025).

Program pengembangan tersebut dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penambahan instalasi alat tanam hidroponik berupa pipa dan media tanam baru, serta penyiapan lahan organik di area yang telah ditentukan. Seluruh proses dilakukan oleh warga binaan yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dasar pertanian modern dari petugas bimbingan kerja.

Salah seorang warga binaan, D.A, mengaku antusias mengikuti kegiatan ini.

> “Saya merasa lebih bermanfaat dan memiliki kegiatan positif setiap hari. Selain belajar menanam hidroponik, saya juga bisa merasakan hasil kerja sendiri saat panen. Kegiatan ini membuat saya lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus produktif,” ungkapnya.

Selain memberikan keterampilan baru, kegiatan bercocok tanam ini juga menjadi sarana terapi kerja dan pembinaan mental bagi warga binaan. Mereka terlibat langsung mulai dari proses penyemaian, perawatan, hingga panen. Hasil panen sayuran digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur Rutan, sementara sebagian lainnya dimanfaatkan untuk kegiatan sosial dan program pemberdayaan ekonomi.

Yudhy menambahkan, kegiatan ini sejalan dengan semangat Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta mendukung 13 Akselerasi Pelayanan Prima yang dicanangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

> “Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Melalui pembinaan berbasis kerja produktif seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa Rutan juga bisa menjadi pusat edukasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Ke depan, Rutan Ambon berencana memperluas kerja sama dengan instansi pertanian dan pihak swasta untuk menghadirkan pelatihan lanjutan serta meningkatkan kualitas hasil panen. Dengan langkah ini, Rutan Ambon berharap dapat terus memperkuat perannya sebagai lembaga pembinaan yang tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi juga memberdayakan dan menumbuhkan nilai kemandirian warga binaan.

(R)