IBUKOTA SINGKIL TENGGELAM: BANJIR TERPARAH DALAM SEABAD LUMPUHKAN AKTIVITAS WARGA

IBUKOTA SINGKIL TENGGELAM: BANJIR TERPARAH DALAM SEABAD LUMPUHKAN AKTIVITAS WARGA
Aceh singkil

Aceh singkil

Newscyber.id l Aceh Singkil – Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah Aceh Singkil selama sepekan terakhir memicu banjir terbesar dalam sejarah daerah tersebut. Dua sungai besar—Lae Cinendang dan Lae Sokhaya—meluap dan menenggelamkan hampir seluruh pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil, termasuk komplek perkantoran dan pemukiman warga.

Dua Sungai Besar Meluap, Ratusan Permukiman Terendam

Sungai Lae Cinendang yang berhulu di Humbahas dan Pakpak Bharat sejak kemarin mulai menggenangi permukiman di sepanjang bantaran sungai, seperti Kampung Guha, Kuta Batu, Lae Riman, Silatong, Ujung Limus, Cibubukan, Serasah, hingga Tanjung Mas. Di Kecamatan Gunung Meriah, banjir juga merendam Kampung Rimo Dusun Hendel, Cingkam, Sianjo-anjo, hingga Tanah Merah.

Sementara itu, Sungai Lae Sokhaya yang berhulu di Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, hingga Subulussalam meluap dan menenggelamkan Kampung Teluk Rumbia serta Rantau Gedang sejak beberapa hari terakhir.

Pusat Pemerintahan Lumpuh Total

Hingga hari ini, hujan masih mengguyur intens. Informasi dari hulu juga menyebutkan hujan dan longsor terus terjadi, meningkatkan ancaman debit air yang lebih besar.

Pusat pemerintahan Aceh Singkil lumpuh total. Jalur utama dari Kecamatan Gunung Meriah menuju Singkil terendam banjir antara setinggi lutut hingga dua meter. Perkampungan di sepanjang jalur tersebut tenggelam, aktivitas warga terhenti, dan ribuan orang terdampak.

Dari video warga yang beredar, Jalan Bahari Pulo Sarok, Kantor Bupati, Pendopo Bupati, serta seluruh kantor pemerintahan tidak luput dari genangan banjir.

Di Kecamatan Singkil, sejumlah desa juga lumpuh akibat banjir, seperti Pasar, Kilangan, Sukamakmur, Selok Aceh, dan Pea Bumbung. Satu-satunya lokasi pengungsian yang dinilai aman sementara adalah Masjid An-Nur yang memiliki elevasi lantai lebih tinggi dibandingkan kawasan sekitar.

Akses Putus, Jembatan Runtuh, Logistik Terhenti

Informasi terbaru menyebutkan jembatan dekat Kiniko 2 putus akibat uprit jembatan amblas. Sebuah mobil jenis Kijang dilaporkan terperosok ke lubang di ujung jembatan tersebut.

Kondisi serupa juga terjadi pada Jembatan Suka Makmur yang putus total, sehingga tidak dapat dilalui. Di Singkohor dan Kota Baharu, beberapa jalan utama dan jembatan juga terputus.

Situasi semakin parah karena akses lintas Aceh–Medan ikut lumpuh. Mulai dari jalan Sianjo-anjo depan RM Sibolga, Silatong, hingga Bulu Sema, kendaraan tidak dapat melintas. Logistik telah tertahan selama dua hari, sementara longsor parah masih terjadi di jalur Aceh–Pakpak Bharat.

Seruan Penetapan Status Darurat Bencana

Melihat eskalasi bencana yang semakin meluas dan dampak yang sangat besar, publik menilai Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil di bawah kepemimpinan Bupati Safriadi Oyon dan Wakil Bupati Hamzah Sulaiman harus segera mengambil langkah strategis dengan menetapkan status darurat bencana.

Penetapan tersebut dinilai penting untuk mempermudah mobilisasi anggaran tanggap darurat, mempercepat penyaluran bantuan kepada warga terdampak, serta membuka jalan bagi upaya relokasi bila diperlukan.

Bencana Terbesar Abad Ini

Banyak pihak menyebut banjir kali ini sebagai bencana terbesar dan terdahsyat dalam satu abad terakhir untuk wilayah Aceh Singkil. Warga berharap pemerintah bergerak cepat serta memohon perlindungan kepada Allah SWT agar musibah ini segera berlalu dan tidak memakan korban lebih banyak.

(Ramli Manik)