Jaksa Masuk Dayah di Aceh Singkil: Edukasi Santri Soal Hukum, Narkoba, dan Judi
Nita kusumawati 
Newscyber.id l Aceh Singkil – Kejaksaan Negeri Aceh Singkil bersama Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah menggelar program Jaksa Masuk Dayah (JMD) di dua pesantren, yakni Dayah Darul Istiqamah dan Dayah Washilatun Najah, pada Selasa–Rabu (13–14/8/2025). Kegiatan ini disambut antusias oleh para pimpinan dayah, ustadz-ustadzah, serta ratusan santri.
Foto Kasi Intelijen Kejari Aceh Singkil, Budi Febriandi, S.H., menjadi pemateri utama
Kasi Intelijen Kejari Aceh Singkil, Budi Febriandi, S.H., menjadi pemateri utama. Ia memaparkan peran dan tugas kejaksaan, mulai dari penegakan hukum hingga penyuluhan kepada masyarakat. Program JMD, kata Budi, bertujuan membekali generasi muda dengan wawasan hukum agar terhindar dari perbuatan melanggar undang-undang.
"Kenali hukum, jauhi hukuman. Itulah pesan utama yang kami sampaikan, agar para santri tumbuh menjadi generasi taat hukum," ujar Budi.
Selain mengenalkan struktur dan fungsi kejaksaan, materi juga menyoroti bahaya narkoba dan judi. Budi menjelaskan dampak merusak dari narkotika, psikotropika, hingga zat adiktif lainnya, serta mendorong santri untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif.
Terkait judi, ia menegaskan bahwa segala bentuk perjudian, termasuk judi online, dilarang oleh KUHP maupun Qanun Aceh, dengan sanksi tegas bagi pelanggar. "Judi hanya akan merugikan diri sendiri dan keluarga. Stop dan jauhi sekarang juga," tegasnya.
Kegiatan di masing-masing dayah diikuti puluhan hingga ratusan santri. Diskusi interaktif pun mengalir, dengan santri aktif bertanya seputar hukum dan persoalan sosial yang mereka hadapi.
Pimpinan Dayah Darul Istiqamah dan Dayah Washilatun Najah mengapresiasi langkah Kejaksaan. Mereka menilai penyuluhan hukum seperti ini penting agar para santri mendapat pemahaman langsung dari aparat penegak hukum.
Program Jaksa Masuk Dayah merupakan bagian dari rencana strategis Kejaksaan Agung RI yang digelar secara nasional untuk mendekatkan hukum ke lingkungan pendidikan agama.
(Ramli Manik)
