Empat Pulau Kembali ke Aceh, Bupati Aceh Singkil Perintahkan Pembangunan Jembatan di Pulau Panjang

Empat Pulau Kembali ke Aceh, Bupati Aceh Singkil Perintahkan Pembangunan Jembatan di Pulau Panjang
Foto Empat Pulau Kembali ke Aceh, Bupati Aceh Singkil Perintahkan Pembangunan Jembatan di Pulau Panjang

Newscyber.id l Singkil, 21 Juni 2025 – Pasca keputusan Presiden Republik Indonesia yang menetapkan Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Panjang sebagai bagian dari Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil langsung bergerak cepat. Bupati Aceh Singkil memerintahkan Dinas Perhubungan untuk merenovasi jembatan di Pulau Panjang, Kecamatan Singkil Utara.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Singkil, Syam’un Nasurtion, S.S.T., mengonfirmasi hal tersebut. “Kami mendapat perintah langsung dari Bupati. Saya bersama tim langsung turun ke Pulau Panjang untuk membangun jembatan kayu agar memudahkan akses tamu yang datang ke pulau tersebut,” ujarnya.

Syam’un menegaskan bahwa pekerjaan dilakukan tanpa mengenal hari libur. “Kami tancap gas, demi menyelesaikan arahan Pak Bupati. Alhamdulillah, pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik.”

Masyarakat menyambut baik langkah tersebut. Hendra, warga Kecamatan Singkil Utara, menyampaikan bahwa pembangunan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi wisata kepulauan. “Pulau-pulau ini bisa menjadi tujuan wisata lokal dan mancanegara,” ujarnya.

Namun, masyarakat juga berharap perhatian pemerintah tak berhenti di infrastruktur wisata. Warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan meminta dukungan berupa alat tangkap yang memadai. “Kalau nelayan dibekali alat modern, dari 116 desa di 11 kecamatan, kita bisa swasembada ikan, bahkan ekspor,” ungkap Hendra.

Ia juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap kinerja Dinas Perikanan. “Kami ingin kepala dinas yang punya visi dan kajian jelas untuk memajukan nelayan di Aceh Singkil.”

Empat dari sebelas kecamatan di Aceh Singkil menggantungkan hidup dari sektor perikanan. Namun, alat tangkap yang masih tradisional membuat hasil tangkapan belum optimal. “Bukan menjual, untuk makan sehari-hari saja sudah bersyukur,” tambahnya.

Amaran, warga lainnya, menambahkan bahwa nelayan juga berperan strategis dalam menjaga wilayah perairan dan pulau-pulau. “Kami nelayan jadi garda terdepan dalam menjaga keempat pulau yang kini kembali ke Aceh.”

(Ramli Manik)