Aceh Singkil Krisis Pegawai PPPK, BKPSDM Lakukan Rekrutmen Besar-Besaran, Publik Pertanyakan Anggaran

Aceh Singkil Krisis Pegawai PPPK, BKPSDM Lakukan Rekrutmen Besar-Besaran, Publik Pertanyakan Anggaran
Gambar Ilustrasi Aceh Singkil Krisis Pegawai PPPK, BKPSDM Lakukan Rekrutmen Besar-Besaran, Publik Pertanyakan Anggaran

Newscyber.id l Singkil, 30 Januari 2025. Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil tengah melakukan rekrutmen besar-besaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ribuan pelamar dikabarkan akan mengikuti seleksi untuk mengisi berbagai instansi, menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait kebutuhan dan kemampuan anggaran daerah dalam membayar gaji mereka.

“Benarkah ribuan pelamar itu memang tenaga honorer aktif selama ini? Dan apakah APBK Aceh Singkil mampu membayar gaji PPPK yang lolos seleksi?” ujar Az, seorang warga Singkil.

Sejumlah warga lainnya juga mempertanyakan kebijakan ini. “Seolah-olah Aceh Singkil memiliki anggaran lebih, sehingga merekrut PPPK dalam jumlah besar. Jangan-jangan ini akan menjadi beban bagi pemerintahan ke depan untuk mencari anggaran tambahan,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Sebagai perbandingan, Kabupaten Aceh Besar dalam rekrutmen PPPK 2024 hanya meloloskan 419 orang, dengan formasi di berbagai bidang seperti Pemadam Kebakaran, Administrasi Perkantoran, dan Layanan Operasional. Sementara itu, Aceh Singkil justru merekrut ribuan pegawai baru, yang menimbulkan kekhawatiran soal keberlanjutan pembayaran gaji mereka.

“Di satu sisi, ini membuka peluang kerja bagi putra-putri Aceh Singkil, tapi di sisi lain, apakah APBK kita mampu membayar mereka nantinya?” kata Yatno, warga Gunung Meriah.

Selain itu, muncul dugaan terkait status tenaga honorer yang mengikuti seleksi PPPK. Menurut informasi yang dihimpun, banyak tenaga honorer yang masuk kerja pada 2018-2020 tetapi sudah tidak aktif sejak 2021. Namun, karena nama mereka masih terdaftar di data BKN, mereka tetap bisa mendaftar dan mengikuti seleksi.

“Kami menduga ada permainan dalam mendapatkan SK aktif. Bisa saja ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu agar mereka bisa ikut seleksi dan dinyatakan lulus,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Masyarakat pun meminta aparat penegak hukum (APH) untuk turun tangan mengusut ke instansi terkait serta sekolah-sekolah tempat para pelamar bekerja. Jika praktik ini terus dibiarkan, jumlah pelamar bisa terus bertambah, dan status kepegawaian PPPK di Aceh Singkil akan semakin tidak terkendali.

Pihak BKPSDM Aceh Singkil sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi ini. Sementara itu, masyarakat terus menantikan transparansi dan kejelasan mengenai rekrutmen besar-besaran ini.

(Ramlimanik)