Sepucuk Surat untuk Gubernur Aceh: Jeritan Hati Warga Rantau Gedang yang Terancam Buaya

Sepucuk Surat untuk Gubernur Aceh: Jeritan Hati Warga Rantau Gedang yang Terancam Buaya
Foto Jaini Saleh TPS-RTGD, Putra Pinggir Sungai Kemukiman Rantau Gedang

Newscyber.id l Aceh—Di sudut desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota, di Kemukiman Rantau Gedang, Teluk Rumbia, dan Takal Pasir, hidup kami bergantung pada sungai. Sungai yang selama ini menjadi sumber rezeki, tempat kami mencari ikan, udang, dan belut, kini berubah menjadi ancaman yang menakutkan.

Kami, warga yang hanya berharap bisa makan hari ini dan menyambung hidup esok, kini hidup dalam ketakutan. Satwa predator yang ganas, buaya yang semakin berani masuk ke pemukiman, telah merenggut nyawa. Tiga orang warga kami trauma, dan yang lebih memilukan, seorang wanita paruh baya berusia 63 tahun, almarhumah Sawiyah, harus menghembuskan napas terakhirnya di antara rahang dan gigi buaya.

Kami sudah berteriak, sudah mengadu kepada pemerintah, sudah mengetuk pintu BKSDA, tetapi seakan suara kami hanya terdengar sebagai bisikan di angin lalu. Mata mereka tertutup, telinga mereka seakan tuli terhadap derita kami.

Apakah kami harus menunggu korban berikutnya? Sampai kapan kami harus terus hidup dalam ketakutan? Kami tidak mencari kekayaan, tidak mengejar kemewahan. Kami hanya ingin hidup layak, ingin bisa memberi makan keluarga dengan hasil jerih payah kami sendiri.

Hari ini, kami mengirim sepucuk surat ini kepada Bapak Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf. Di 100 hari kerja pertama Bapak, kami memohon dengan segala kerendahan hati: selesaikan konflik antara manusia dan buaya ini. Jangan biarkan ekonomi rakyat kecil semakin terpuruk, jangan biarkan kami terus dihantui maut saat mencari nafkah.

Bapak Gubernur, harapan kami hanya kepada Bapak. Tolong, dengarkan jeritan hati kami. Kami tidak meminta lebih, hanya ingin hidup tanpa takut kehilangan nyawa di sungai yang telah menjadi bagian dari kehidupan kami turun-temurun.

Tolong, tolong, dan tolong selesaikan masalah ini!

Hormat kami, 
Masyarakat Kemukiman Rantau Gedang, Teluk Rumbia, dan Takal Pasir

Oleh: Jaini Saleh TPS-RTGD, Putra Pinggir Sungai Kemukiman Rantau Gedang

(Ramli manik)