Kapasitas Melebihi Batas, Tiket Ganda Dijual: Penumpang Ferry Aceh Hebat 3 Keluhkan Pelayanan ASDP
Newscyber.id l Singkil, 6 April 2025 – Pelayanan kapal penyeberangan Ferry Aceh Hebat 3 kembali disorot. Dari hasil pantauan di lapangan, kapal tampak dipenuhi penumpang hingga ke lantai geladak bawah dan area VIP, yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk ditempati, sesuai ketentuan keselamatan pelayaran.
Kondisi sesak dan tidak terkendalinya jumlah penumpang memicu kekhawatiran serius. Banyak penumpang menduga kapal telah melebihi kapasitas yang ditentukan. Tidak hanya itu, sejumlah penumpang juga mengeluhkan adanya penjualan tiket ganda untuk nomor kursi yang sama.
“Saya temui beberapa orang yang mengaku memiliki tiket dengan nomor kursi yang sama. Kami bingung harus duduk di mana. Semua tempat sudah penuh,” keluh Ibu Vina, penumpang asal Medan yang pulang dari liburan di Pulau Banyak.
Saat dikonfirmasi kepada salah satu petugas kapal mengenai tiket ganda, jawabannya justru membuat penumpang semakin kecewa. “Kami tidak tahu-menahu soal penjualan tiket ganda,” ujar petugas singkat.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai mekanisme pengawasan dan koordinasi antara pihak penyelenggara layanan penyeberangan dan pihak penjual tiket. Ketika awak media meminta keterangan dari Kepala Dinas Perhubungan Aceh Singkil, Syam’un Nasution menyebutkan bahwa ASDP memang tidak berada langsung di bawah wewenang mereka, namun tetap dalam koordinasi dinas.
Sementara itu, petugas di kapal justru menyatakan bahwa mereka hanya bertanggung jawab kepada pihak ASDP, bukan kepada Dinas Perhubungan. Ketidaksinkronan ini menunjukkan lemahnya sistem komunikasi dan pengawasan antar instansi terkait.
Kondisi di dalam kapal semakin tidak terkendali ketika sejumlah penumpang kelas ekonomi memaksa masuk ke ruang VIP karena ruang di bawah sudah penuh. Petugas yang mencoba menertibkan justru mendapat perlawanan dari penumpang.
“Kami tahu ini tidak sesuai aturan, tapi kami tetap beli tiket karena tidak ada alternatif transportasi lain. Kalau tidak ikut, kami tidak bisa pulang,” ujar seorang penumpang yang duduk di geladak kapal.
Permasalahan seperti tiket ganda, overkapasitas, serta ketidaksesuaian pelayanan dengan standar operasional prosedur (SOP) dinilai menjadi salah satu penyebab menurunnya minat wisatawan ke Pulau Banyak.
Beberapa wisatawan lokal dari Subulussalam dan Kecamatan Gunung Meriah meminta perhatian serius dari pemerintah daerah, khususnya Bupati Aceh Singkil, agar turun langsung meninjau kondisi pelayanan penyeberangan. Mereka berharap tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang.
“Kalau begini terus, wisatawan bisa enggan datang. Pulau Banyak itu punya potensi besar, tapi transportasinya harus dibenahi dulu,” ungkap salah seorang wisatawan. (Ramli manik)