Ini Sejarah Berdirinya UICI "UICI Lahir untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa"
NewsCyebe.id | Jakarta - Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) didirikan dengan kesadaran bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia, termasuk alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI).
KAHMI, sebagai perkumpulan alumni HMI, terus berupaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Selain itu, KAHMI memiliki tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mencapai tujuan kemerdekaan: Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Tujuan ini hanya dapat tercapai melalui usaha yang sistematis dan terencana melalui pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang mampu menjawab tantangan kehidupan.
Atas dasar tersebut, mimpi lama para alumni HMI untuk mendirikan perguruan tinggi direalisasikan oleh Majelis Nasional KAHMI yang dipimpin oleh Koordinator Presidium, Sigit Pamungkas, bersama delapan presidium lainnya. Mereka kemudian membentuk Panitia Persiapan Pendirian Universitas Digital KAHMI melalui SK No. 060/SK/MN-KAHMI/VII/2020 pada 8 Juli 2020.
Melalui SK tersebut, MN KAHMI membentuk Steering Committee yang diketuai oleh Prof. Ravik Karsidi dengan Sekretaris, Ir. Subandriyo, serta Organizing Committee yang diketuai oleh Prof. Laode Masihu Kamaluddin dengan Sekretaris Sujana Sulaiman, Bendahara Sarinande, dan beberapa anggota lainnya.
Dari kepanitiaan ini, izin prinsip pendirian UICI dan izin operasional UICI berhasil dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 30 Desember 2020. Pada 15 Januari 2021, Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan berdirinya UICI, yang tanggal tersebut disepakati sebagai hari lahirnya Universitas Insan Cita Indonesia (UICI).
Untuk operasionalisasi UICI, MN KAHMI kemudian membentuk Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI (MPTK) pada 4 September 2020, yang kemudian disempurnakan pada Maret 2021. SK MPTK beranggotakan 12 orang, dengan Prof. Harry Azhar Aziz sebagai ketua dan Prof. Ravik Karsidi sebagai wakil ketua. Sekretaris Ir. Subandriyo, Bendahara Dr. Halim Alamsyah, dan Mashudi, MBA sebagai wakil bendahara. Anggota MPTK terdiri dari Koordinator Presidium MN KAHMI ex officio (Viva Yoga Mauladi, M.Si), Prof. R. Siti Zuhro, Prof. Eddy Suandi Hamid, Dr. Hamdan Zoelva, Prof. Muchlis Rantoni Luddin, Prof. Asep Saefuddin, dan Prof. Laode Masihu Kamaluddin. MPTK bertanggung jawab kepada MN KAHMI dalam pengarahan, pertimbangan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan penyelenggaraan UICI.
Dalam proses mendirikan dan mengembangkan UICI sebagai perguruan tinggi berbasis digital, MPT KAHMI telah melakukan kajian mendalam, berdiskusi dengan para pemangku kebijakan, dan mengundang profesional untuk memberikan masukan demi terbentuknya Start-Up Digital University yang diharapkan dapat menjadi role model pengembangan kampus digital di Indonesia.
Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin kemudian dipercaya menjadi Rektor pertama Universitas Insan Cita Indonesia untuk memimpin UICI ini.
Perjalanan UICI masih panjang, seperti teknologi yang terus berkembang, begitu pula UICI yang akan terus tumbuh. Mari bergabung dan tumbuh bersama UICI. Dapatkan informasi lebih lanjut dengan menghubungi WA +6281270120027 (*/red).
Sumber: uici.ac.id/sejarah-uici