Dirut Tursina Tours Imbau Jamaah Tak Gunakan Visa Non Haji ke Tanah Suci

Newscyber.id l Mekah – Ibadah Haji tahun 2025 ini diwarnai dengan penerapan regulasi ketat dari Pemerintah Arab Saudi. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kini hanya mereka yang mengantongi visa Haji resmi yang diperkenankan masuk ke Tanah Suci, baik ke Mekah maupun Madinah.
Direktur Utama PT. Tursina Tours, H. Muhamad Farid Aljawi yang juga Ketua Dewan Penasihat DPP Pro Jurnalismedia Siber (PJS), menegaskan bahwa penggunaan visa non-haji seperti visa ziarah, visa bisnis atau visa turis untuk memasuki wilayah Mekah selama musim haji sudah tidak memungkinkan lagi.
“Pemerintah Arab Saudi sudah sangat tegas. Mereka tidak mengizinkan siapa pun masuk ke Mekah selain jamaah haji yang memiliki visa haji resmi. Visa lain seperti visa ziarah, turis atau bisnis akan ditolak masuk dan bahkan bisa dideportasi,” ujar H. Farid dalam keterangannya, Senin (27/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan guna mengatur kelancaran pelaksanaan ibadah haji yang setiap tahunnya diikuti oleh jutaan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia. Pengetatan ini juga bertujuan untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan jamaah haji resmi.
"Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi juga memangkas sekitar 600 ribu kuota jamaah haji resmi yang biasa datang untuk menunaikan ibadah haji serta meniadakan visa haji furoda. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah, langkah drastis seperti ini diberlakukan sebagai bentuk pengetatan sistem perhajian," ungkapnya.
Lebih lanjut, H. Farid juga mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak tergiur dengan tawaran-tawaran perjalanan haji melalui jalur visa non-haji yang banyak beredar di media sosial atau agen travel tidak resmi.
“Jangan sampai masyarakat tertipu. Visa ziarah atau turis itu tidak sah untuk haji. Kalau nekat, bisa-bisa tertahan di bandara, tidak bisa masuk atau malah dideportasi. Ini sangat merugikan,' katanya.
PT. Tursina Tours, sebagai salah satu penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah resmi, terus mengedukasi jamaah untuk mengikuti aturan yang ditetapkan otoritas Arab Saudi. Mereka juga mengajak masyarakat untuk memastikan bahwa visa yang digunakan sesuai peruntukannya.
“Kami tekankan, jangan tergoda dengan harga murah atau jalan pintas. Ikuti aturan, gunakan jalur resmi. Ini menyangkut ibadah dan keselamatan jamaah sendiri,” pungkasnya.
Dengan diterapkannya kebijakan ketat ini, masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan hanya mempercayakan perjalanan ibadahnya kepada penyelenggara yang resmi dan berizin. (*/TJ)