BBM Kosong Pasca Banjir, Aktivitas Warga Aceh Singkil Lumpuh: Harga Eceran Melonjak

BBM Kosong Pasca Banjir, Aktivitas Warga Aceh Singkil Lumpuh: Harga Eceran Melonjak
Aceh singkil

Aceh singkil

Newscyber.id l Aceh Singkil – Setelah banjir besar melanda Kabupaten Aceh Singkil, situasi semakin memburuk dengan terputusnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah. Tidak ada satu pun jenis BBM yang tersedia, membuat aktivitas masyarakat nyaris berhenti total.

Warga yang biasanya beraktivitas seperti biasa kini hanya bisa menunggu ketidakpastian: kapan suplai BBM akan kembali masuk ke Aceh Singkil. Kondisi ini diperparah dengan terputusnya jalur utama menuju Kota Singkil akibat beberapa jembatan yang hanyut diterjang banjir.

Sejumlah warga Kecamatan Suro mengaku tidak bisa bekerja seperti biasa. Anton, pembeli tandan buah segar (TBS), mengatakan aktivitas ekonomi benar-benar terhenti.

"Kami tidak bisa lagi menjemput hasil perkebunan masyarakat karena BBM kosong total di daerah kami," ujarnya.

RA, salah satu pengecer BBM eceran, menambahkan bahwa kelangkaan tersebut membuat harga sempat meroket.

"Kami tetap menjual dengan batas harga wajar, tapi karena BBM tidak ada, masyarakat sangat kesulitan," ungkapnya.

Sementara itu, pantauan di Kota Singkil menunjukkan listrik mulai kembali menyala sejak siang, meski belum stabil. Jaringan Telkomsel juga masih terganggu, sementara Indosat dan Hutchison 3 Indonesia sudah berfungsi.

"Listrik hidup bergiliran karena di beberapa titik masih ada genangan air setinggi 20–30 sentimeter. Petugas PLN tampaknya masih berhati-hati," kata Fandi, warga Singkil.

Fandi juga menyampaikan bahwa SPBU Singkil sempat menjual BBM setelah listrik kembali menyala sehingga sistem barcode bisa berfungsi, namun stok langsung habis diserbu warga.

"Bantuan bahan pangan dari pemerintah sudah dibagikan, seperti beras, mie instan, minyak goreng, dan telur," tambahnya.

Kepala BPBD Kabupaten Aceh Singkil, Al Husni, menjelaskan bahwa pasokan logistik terus dikirim ke posko-posko yang telah didirikan BPBD dan Dinas Sosial. Namun distribusi terhambat karena jalur darat belum bisa dilalui.

"Logistik kami distribusikan melalui speed boat dengan pengawasan ketat BPBD, Dinsos, TNI-Polri, dan instansi lainnya," jelasnya.

Selain pemerintah daerah, sejumlah perusahaan pemilik HGU dan PKS di Aceh Singkil juga telah menyalurkan bantuan masa panik kepada warga terdampak.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi cuaca di Kabupaten Aceh Singkil mulai membaik, meski aktivitas masyarakat belum sepenuhnya pulih. (Ramli Manik)