PKS Kehabisan Waktu Mencari Koalisi Pendukung Anies Baswedan

Newscyber.id l Jakarta, 8 Agustus 2024, Dikutip dari Kumparan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadapi tantangan besar dalam upaya mencari koalisi pendukung untuk Anies Baswedan sejak deklarasi pencalonannya pada 25 Juni 2024. Hingga batas waktu 40 hari yang diberikan, pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman belum berhasil mendapatkan rekan koalisi.
Menyikapi situasi ini, PKS memberikan sinyal untuk menarik dukungan mereka dan mempertimbangkan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil sebagai calon presiden. Opsi ini tengah dibahas secara intensif di internal partai.
"PKS tetap berkomitmen untuk mendukung calon yang memiliki visi dan misi sejalan dengan partai, namun realitas politik mengharuskan kami untuk menyesuaikan strategi demi kepentingan yang lebih besar," ujar salah satu petinggi PKS yang enggan disebutkan namanya.
Anies Baswedan, yang dikenal sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, telah berjuang untuk membangun koalisi yang kuat. Namun, dinamika politik yang kompleks membuat upaya tersebut menjadi semakin sulit. PKS, sebagai salah satu partai pendukung utama, kini harus mempertimbangkan langkah strategis selanjutnya untuk memastikan posisi mereka dalam peta politik nasional.
Dalam beberapa pekan ke depan, PKS akan terus melakukan rapat internal dan komunikasi intensif dengan berbagai pihak untuk menentukan arah koalisi mereka. Dukungan terhadap Ridwan Kamil menjadi salah satu opsi yang paling serius dipertimbangkan, mengingat popularitas dan rekam jejaknya yang positif sebagai Gubernur Jawa Barat.
Situasi ini menjadi sorotan publik dan para pengamat politik, mengingat pentingnya koalisi dalam menentukan peta politik pada Pemilu 2024. Keputusan PKS akan memberikan dampak signifikan terhadap dinamika politik nasional dan peta kekuatan partai-partai besar di Indonesia.
Sebagai partai yang selalu aktif dalam percaturan politik nasional, langkah PKS ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi stabilitas dan kemajuan bangsa.
(Rara)