Batam Raih Investasi Senilai Rp 3,2 Triliun Bulan November, Manufaktur Dominasi Pemasukan

Investasi Batam mencapai Rp 3,2 triliun pada November 2025. Sektor manufaktur, digital, dan shipyard menjadi pendorong utama, disertai peningkatan ekonomi UMKM dan logistik.

Batam Raih Investasi Senilai Rp 3,2 Triliun Bulan November, Manufaktur Dominasi Pemasukan
rapat menggelar pencapaian investasi Batam
Aceh singkil

Aceh singkil

NewsCyber.id — Batam, 22 November 2025. Realisasi investasi di Kota Batam kembali menunjukkan tren positif. Badan Pengusahaan (BP) Batam melaporkan bahwa sepanjang November 2025, total nilai investasi yang masuk mencapai Rp 3,2 triliun, meningkat 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sektor manufaktur dan industri komponen elektronik masih menjadi kontributor terbesar, disusul logistik, data center, dan perawatan kapal (shipyard).

Deputi Bidang Investasi BP Batam mengatakan bahwa kenaikan ini didorong oleh stabilitas regulasi serta percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan industri. “Minat investor asing terus meningkat terutama dari Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. Selain ekspansi pabrik, beberapa perusahaan baru telah resmi menandatangani komitmen investasi di kawasan Nongsa dan Batu Ampar,” ungkapnya.

Investasi Nongsa Digital Park Terus Meluas

Kawasan Nongsa Digital Park (NDP) kini menjadi magnet investor digital. Pada November 2025, tercatat dua perusahaan teknologi asing resmi memulai pembangunan data center tahap awal.

Nilai total investasi dari sektor digital pada bulan ini mencapai Rp 780 miliar.

Pengelola NDP menyebut ekspansi ini dipicu oleh permintaan layanan cloud dan AI yang terus meningkat di Asia Tenggara. “Batam memiliki posisi strategis dengan kedekatan jarak ke Singapura, namun biaya operasional jauh lebih efisien,” kata perwakilan pengelola.

Shipyard Batam Kembali Bergairah

Di sektor galangan kapal, beberapa kontrak pemeliharaan kapal tanker dan kargo diselesaikan pada kuartal IV 2025. Pendapatan shipyard meningkat hingga 12 persen.

Ketua Asosiasi Industri Galangan Kapal (Iperindo) Batam menyampaikan bahwa 2025 menjadi tahun pemulihan bagi industri ini. “Order kapal dari perusahaan Eropa mulai kembali masuk setelah beberapa tahun menurun. Kapasitas produksi juga meningkat berkat peralatan baru,” ujarnya.

UMKM dan Logistik Terdampak Positif

Kenaikan aktivitas industri berdampak pada sektor pendukung seperti logistik, katering industri, hingga transportasi.
Beberapa perusahaan logistik di Batam Center mencatat peningkatan permintaan jasa pergudangan hingga 20 persen.

UMKM yang melayani pekerja industri—mulai dari kuliner hingga jasa laundry—juga merasakan peningkatan omzet sebesar 10–15 persen.

Pemerintah Perkuat Infrastruktur

Pemkot Batam dan BP Batam menyatakan akan mempercepat penyelesaian proyek strategis seperti:

  • pelebaran Jalan R. Soeprapto,

  • perbaikan Pelabuhan Batu Ampar,

  • serta peningkatan kapasitas listrik di kawasan industri Mukakuning.

Pemerintah optimistis realisasi investasi 2025 dapat melampaui target tahunan.

(Ragil)