Antara Tuntutan Mahasiswa dan Pekerja, Unjuk Rasa di PT Socfindo Kebun Lae Butar Berakhir Damai

Catatan Demokrasi Newscyber Internasional – Aceh, 8 September 2025
Newscyber.id l Unjuk rasa sekelompok mahasiswa di depan gerbang pabrik PT Socfindo Kebun Lae Butar, Kabupaten Aceh Singkil, berlangsung dengan pengawalan ketat aparat TNI, Polri, serta Satpol PP.
Dalam aksinya, para orator secara bergantian menyampaikan tuntutan kepada manajemen perusahaan. Mereka meminta agar lokasi pabrik dipindahkan dari area pemukiman warga, serta mendesak agar sempadan sungai tidak ditanami kelapa sawit karena dinilai berpotensi mengancam kelestarian lingkungan sekitar.
Di sisi lain, puluhan karyawan PT Socfindo yang ikut menyaksikan jalannya aksi menegaskan keberadaan perusahaan telah menjadi sumber kehidupan bagi mereka sejak lama.
> “Kami sudah bekerja turun-temurun di sini. Dari karet hingga sawit, perusahaan ini telah memberi banyak manfaat. Banyak anak-anak kami berhasil, ada yang jadi guru, TNI, polisi, pedagang, hingga karyawan di tempat lain. Jadi, tolong jangan ganggu kami,” ujar Rahmat, salah seorang karyawan senior.
Berdasarkan data investigasi, PT Socfindo Kebun Lae Butar saat ini mempekerjakan sedikitnya 836 orang karyawan. Perusahaan yang telah beroperasi sejak 1938 ini sebelumnya mengelola karet (rambung), kemudian bertransformasi ke perkebunan kelapa sawit hingga sekarang.
Namun, masyarakat menyoroti adanya kejanggalan dalam beberapa aksi unjuk rasa terakhir. Meski surat izin aksi mencantumkan jumlah massa hingga 2.000 orang, kenyataannya tidak pernah lebih dari 30 peserta yang hadir di lapangan. Bahkan, sebagian aksi mengatasnamakan masyarakat, namun warga sekitar tidak pernah ikut bergabung.
Al, warga Rimo, menegaskan bahwa keberadaan PT Socfindo banyak memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
> “Kami tidak ikut demo karena perusahaan ini membantu masyarakat, mulai dari pembersihan sampah, bantuan kepada warga miskin, hingga penyediaan air gratis untuk pesta warga. Silakan adik-adik mahasiswa menyampaikan aspirasi, tapi lakukanlah secara tertib dan teratur,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan TM, warga lainnya. Ia mengapresiasi peran aparat TNI-Polri serta Satpol PP yang menjaga jalannya unjuk rasa tetap aman dan damai.
Aksi mahasiswa yang sempat diguyur hujan deras itu akhirnya berakhir dengan tertib. Jumlah peserta diperkirakan hanya sekitar 20 orang. Mereka membubarkan diri dengan damai setelah menyampaikan tuntutan. (Ramli Manik)