Viral: Bukti Pemimpin Tidak Peduli Kepada Masyarakat, Jalan di Beberapa Desa Aceh Singkil Tak Pernah Dibangun

Newscyber.id l Singkil 15 Oktober 2024, Hasil penelusuran tim media Newscyber di sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil mengungkapkan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan. Warga dari berbagai daerah menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pemerintah, khususnya terkait kondisi jalan yang tak kunjung mendapatkan perhatian.
Bahar Berasa, seorang warga Desa Lae Gambir, Kecamatan Simpang Kanan, menuturkan bahwa jalan menuju desanya belum diaspal sejak kepemimpinan sebelumnya. "Dulu, saat Pak Oyon masih menjabat sebagai bupati, jalan dari Simpang Desa Siompin menuju Desa Lae Gambir ini sempat diaspal. Namun setelah beliau tidak lagi menjabat, selama tujuh tahun terakhir jalan tersebut tidak pernah dirawat, apalagi diaspal lagi," ujarnya.
Bahar juga menambahkan bahwa pada tahun 2016, Pak Oyon sempat berencana mengaspal jalan menuju Desa Lae Gambir dan Desa Guha bila terpilih kembali sebagai bupati periode 2017-2022. "Beliau juga bekerja sama dengan pihak TNI melalui program Tentara Manunggal Masuk Desa untuk membuka akses jalan dari Desa Lae Gambir menuju Desa Guha sepanjang 6,5 km. Namun hingga kini, jalan tersebut tidak pernah tersentuh pembangunan," tambah Bahar.
Padang, warga Desa Guha, juga merasakan hal yang sama. "Kalau kami bilang kami belum merdeka, itu mungkin tidak salah. Jangankan jalan, listrik saja sejak Indonesia merdeka belum pernah masuk ke desa kami. Kami tertinggal dalam segala hal. Dulu, pada Pilkada 2017, kami dijanjikan jalan akan diaspal dan listrik akan masuk. Namun, kenyataannya justru sebaliknya, kami semakin terperosok dalam ketertinggalan," keluh Padang.
Zul, warga Desa Buluara, Kecamatan Suro, menyatakan kekecewaannya dengan kondisi infrastruktur di desanya. "Pada masa Pak Oyon, jalan dari Desa Mandumpang ke Desa kami sudah diaspal. Namun dengan alasan pandemi COVID-19, sampai saat ini jalan tersebut tidak diaspal lagi. Padahal, pandemi hanya berlangsung dua tahun, lalu tiga tahun sisanya ke mana? Kenapa Bupati tidak berupaya untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi?" tanya Zul dengan penuh kekecewaan.
Masyarakat yang merasa terpinggirkan ini mengaku merasa tertipu oleh janji-janji perubahan yang digaungkan pada masa kampanye Pilkada 2017. Bahkan, mereka menyebutkan bahwa kekayaan bupati saat ini melonjak tajam selama masa jabatannya. "Dulu, saat masih calon bupati, LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) beliau hanya sekitar 1,5 miliar. Namun setelah menjabat selama lima tahun, hartanya melonjak menjadi lebih dari 13 miliar," ujar Zul, merujuk pada informasi yang mereka baca di berbagai media.
Bahar, Padang, dan Zul serta warga lainnya kini bersatu dalam tekad untuk mendukung pasangan H. Safriadi Oyon, SH, dan H. Hamzah Sulaiman, SH, pada Pilkada Aceh Singkil 2024-2029. Mereka yakin bahwa Pak Oyon adalah satu-satunya sosok yang mampu membangun Aceh Singkil ke depan.
Laporan oleh: Ramli Manik
(Sumber: Newscyber Aceh)