Postingan Menyudutkan Salah Satu Netizen Terkait Dandim Cup 2024, Ternyata Ini Masalahnya Usai Dilakukan Penelusuran

Postingan Menyudutkan Salah Satu Netizen Terkait Dandim Cup 2024, Ternyata Ini Masalahnya Usai Dilakukan Penelusuran
Foto Komandan Kodim (Dandim) 0825/Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, S.Sos. M.Han,

Newscyber.id l BANYUWANGI - Aksi pengeroyokan yang menimpa siswa SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi (Smuhero) akhirnya menemukan titik terang. Dalam kasus pengeroyokan tersebut, ternyata dipicu oleh dendam pribadi yang dilakukan oleh Alumni Smuhero.

Komandan Kodim (Dandim) 0825/Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, S.Sos. M.Han, mengatakan memang ada kasus pengeroyokan yang terjadi di depan Kampus Poliwangi, Jalan Raya Jember KM 13 Desa Labanasem, Kecamatan Kabat.

"Aksi pengeroyokan memang terjadi, tapi itu diluar waktu pertandingan Futsal Dandim Cup 2024," ujar Letkol Arh Joko Sukoyo, pada Selasa (17/09/2024) siang.

Lebih lanjut Letkol Arh Joko Sukoyo menambahkan, pihak Kodim 0825/Banyuwangi dan Polresta Banyuwangi melakukan penjagaan dan pengawalan terhadap rombongan siswa sampai ditujuan sekolah usai pertandingan futsal.

"Kami memberi fasilitas kepada seluruh peserta Futsal Dandim Cup 2024, dan mengantar mereka dari tempat pertandingan hingga titik bongkar yang dikehendaki sekolah," terang Dandim 0825/Banyuwangi.

Kasus ini sudah dilimpahkan kepada Polsek Rogojampi, dan telah didapat satu orang pelaku yang diduga melakukan pemukulan terhadap siswa Smuhero.

"Ada satu pelaku yang diamankan dan membawa barang bukti batu yang diduga digunakan untuk melakukan aksi pengeroyokan," ungkapnya.

Terkait pemberitaan yang muncul di beberapa media online, pihak Kodim 0825/Banyuwangi tidak mempermasalahkan. Namun, ada salah satu netizen yang membuat pernyataan bahkan menyudutkan salah satu media online.

"Ada salah satu postingan di Medsos, yang mengandung kontrofersi dengan narasi tidak benar," paparnya.

Sementara Pimpinan Redaksi (Pimred) media online Rubicnews.com, Krida Herbayu, mengatakan pihaknya berharap jika salah satu netizen yang berinisial E yang berprofesi sebagai lowyer dan aktivis, dapat beretikat baik untuk melakukan klarifikasi terkait unggahannya tersebut.

"Untuk saat ini belum ada konfirmasi, dan pihak berinisial E itu juga tidak izin terkait adanya postingan dengan narasi yang tidak benar tersebut," ungkap Krida.

Pihaknya berharap ada etikat baik dari wanita berinisal E tersebut, agar dapat melakukan klarifikasi dan tidak menimbulkan masalah lebih lanjut. (Rilis)