Mahasiswa Tangerang Gelar Aksi: Desak Pengesahan Perda dan Berantas Mafia Ketenagakerjaan

Newscyber.id l Kabupaten Tangerang - Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Minggu (14/10/2024). Aksi ini dipimpin oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Himpunan Mahasiswa Hukum (HMH) sebagai bentuk protes terhadap kinerja pemerintah daerah, terutama terkait pengesahan Peraturan Bupati (Perbup) No. 12 Tahun 2022 dan masalah ketenagakerjaan.
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut agar Perbup No. 12 Tahun 2022 mengenai jam operasional truk segera disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Mereka menganggap aturan ini penting untuk mengatasi keluhan masyarakat terhadap kemacetan dan kerusakan jalan yang disebabkan oleh truk-truk besar yang beroperasi di luar jam yang ditentukan.
Tuntutan kedua yang disampaikan adalah pemberantasan mafia tenaga kerja yang diduga beroperasi di Kabupaten Tangerang. Mahasiswa menilai, praktik mafia tersebut memperparah pengangguran dan kemiskinan di daerah itu. Mereka menyerukan agar Pasal 35 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan ditegakkan, serta meminta pencopotan Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) karena dinilai tidak mampu menangani masalah ini.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak agar kasus pembangunan RSUD Tigaraksa yang mangkrak segera dituntaskan. Mereka meminta Penjabat (PJ) Bupati dan DPRD untuk melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Negeri (Kejari), dan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam pengusutan proyek tersebut, agar pelayanan kesehatan masyarakat tidak lagi terganggu.
Aksi yang diikuti sekitar 80 mahasiswa ini berjalan dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Namun, suasana berubah ricuh ketika beberapa kelompok yang diduga memanfaatkan situasi memicu bentrokan. Beberapa fasilitas umum dan bagian dari Gedung DPRD mengalami kerusakan akibat insiden ini.
Pihak kepolisian akhirnya mengambil tindakan untuk membubarkan massa demi menjaga ketertiban. Meskipun aksi ini ditujukan untuk menyampaikan aspirasi rakyat, kerusuhan yang terjadi mengganggu jalannya demo, membuat tuntutan mahasiswa sulit tersampaikan sepenuhnya.
(Nita/Ghony)