Kebakaran Hebat di Sebuah SPBU: QR Code untuk Pembelian BBM Dipertanyakan
Newscyber.id l Batam, Sabtu 12 Oktober 2024. Sebuah insiden kebakaran hebat di sebuah SPBU viral di media sosial, dengan video yang menunjukkan kobaran api besar di area pom bensin. Kebakaran ini memunculkan perdebatan mengenai penggunaan ponsel di SPBU, khususnya terkait pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan aplikasi QR Code yang kini mengharuskan pengguna untuk menyalakan ponsel mereka di area tersebut.
Dalam gambar yang beredar di grup WhatsApp, terlihat tulisan yang menyebutkan bahwa sebelumnya ponsel dilarang dinyalakan di SPBU demi keselamatan, namun kini justru diwajibkan karena sistem pembelian BBM dengan QR Code. Hal ini dinilai kontradiktif dan membahayakan, mengingat SPBU adalah area yang sangat sensitif terhadap api dan ledakan.
"Akibat bisnis aplikasi, bank, dan kepentingan kelompok tertentu, ponsel yang seharusnya tidak boleh digunakan di SPBU sekarang menjadi kewajiban. Ini membahayakan keselamatan publik," tulis salah satu narasi dalam gambar yang viral tersebut.
Peraturan lama memang mengatur agar ponsel dimatikan saat berada di SPBU untuk mencegah percikan api dari arus listrik yang dapat memicu kebakaran. Namun, dengan adanya sistem pembayaran berbasis digital seperti QR Code, masyarakat diharuskan menggunakan ponsel, yang dianggap dapat meningkatkan risiko insiden seperti ini.
Belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai penyebab pasti kebakaran ini, namun insiden ini membuka kembali diskusi mengenai keamanan di SPBU. Diharapkan pemerintah dan pihak berwenang dapat mengevaluasi kembali regulasi yang ada, serta mempertimbangkan keselamatan sebagai prioritas utama di tengah kemajuan teknologi pembayaran digital.
Perlunya Aturan yang Lebih Jelas Insiden ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana regulasi penggunaan ponsel di SPBU harus diterapkan. Apakah penggunaan ponsel untuk QR Code dapat diakomodasi dengan cara yang lebih aman, atau seharusnya ada alternatif lain untuk menjaga keselamatan publik? Yang pasti, aturan yang ada perlu disosialisasikan dan diterapkan dengan lebih baik guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Tindakan preventif harus segera diambil untuk memastikan bahwa teknologi modern tidak menjadi ancaman bagi keselamatan publik di fasilitas-fasilitas yang berisiko tinggi seperti SPBU.
(Nita)