Skandal Beras Oplosan: Desakan Sidak dan Evaluasi Izin Usaha di Kepri

Newscyber.id l Kepri – Masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) semakin resah dengan maraknya praktik mafia beras oplosan yang diduga melibatkan jaringan distributor, oknum Bulog, hingga pengecer dan swalayan. Skandal ini mencuat setelah beredar laporan bahwa beras berkualitas rendah dicampur dengan beras premium, lalu dijual dengan harga tinggi.
Kasus ini memicu kemarahan publik yang menuntut Aparat Penegak Hukum (APH) dan pemerintah segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pengusaha beras di Kepri. Selain itu, ada desakan agar izin usaha distributor beras diperiksa ulang guna memastikan legalitas dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
"Kami rindu merasakan kemurnian beras tanpa praktik oplosan seperti ini. Pemerintah harus segera turun tangan dan menindak tegas pelaku yang terlibat," ujar salah satu warga yang merasa dirugikan.
Keterlibatan sejumlah oknum dalam sindikat ini turut menjadi sorotan. Dugaan adanya kerja sama antara distributor dan pihak-pihak terkait memperparah kondisi pasar beras di Kepri, sementara pengawasan dari pemerintah dianggap lemah.
Kini, masyarakat menanti langkah konkret dari pihak berwenang. Apakah praktik curang ini akan segera diberantas? Ataukah mafia beras masih terus beroperasi tanpa hambatan? Kejelasan dari pemerintah dan APH sangat dinantikan guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap distribusi pangan yang adil dan transparan.
(Rara)