Catatan Demokrasi: Demo Mahasiswa di DPRK Aceh Singkil, Antara Adab dan Tuntutan

Catatan Demokrasi: Demo Mahasiswa di DPRK Aceh Singkil, Antara Adab dan Tuntutan
Aceh singkil

Aceh singkil

Newscyber.id l Singkil, 6 Agustus 2025 – Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan kantor DPRK Aceh Singkil pada 4 Agustus 2025 menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Mahasiswa yang mengenakan almamater STAISAR (Sekolah Tinggi Syekh Abdul Rauf As-Singkili) mengajukan 13 poin tuntutan yang dinilai wajar dan mendapat apresiasi dari sebagian warga.

Namun, di sisi lain, sikap sejumlah mahasiswa dalam aksi tersebut justru menimbulkan kritik. Hal ini terkait beredarnya video berdurasi 3–5 menit di media sosial yang memperlihatkan adanya joget di depan jajaran Forkopimda, termasuk Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Singkil yang hadir dalam forum tersebut.

Sebagian netizen menilai joget di ruang publik sah-sah saja selama tetap sopan dan sesuai syariat Islam. Namun, tidak sedikit pula yang menyayangkan tindakan mahasiswa yang dianggap tidak pantas karena dilakukan di depan tokoh ulama, apalagi kampus mereka mengusung nama besar ulama Syekh Abdul Rauf As-Singkili.

Menanggapi hal itu, Ustad Tgk. Muda Hambalisyah Sinaga ketika dikonfirmasi via telepon menyampaikan keprihatinannya.

“Kalau memang benar ada mahasiswa yang berjoget di depan ulama, ini sangat kita sayangkan. Apalagi Aceh memiliki kekhususan, dan Aceh Singkil adalah tanah kelahiran ulama besar Syekh Abdul Rauf As-Singkili. Kampus yang memakai nama beliau seharusnya lebih menjaga marwahnya,” ujarnya. Ia juga menghimbau agar Ketua BEM STAISAR memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.

Sementara itu, seorang warga Lipat Kajang yang enggan disebutkan namanya menilai kemungkinan mahasiswa tersebut terprovokasi. “Kalau mereka sadar sebagai mahasiswa yang mengedepankan syariat Islam, tentu tidak pantas melakukan hal seperti itu,” katanya.

Hal senada disampaikan warga Suro yang merupakan jamaah tarekat Naqsyabandiyah di Batu Korong. Ia menyebut, unjuk rasa sah dilakukan, namun etika dan sikap tetap harus dijaga. “Silakan berunjuk rasa, tapi jangan lupakan adab,” pungkasnya.

Ramli Manik