Kesejahteraan Masyarakat di Atas Regulasi: Penambangan di Tembelok-Keranggan

Newscyber.id l BABEL – Di tengah tantangan ekonomi yang menghimpit, masyarakat Tembelok-Keranggan, Bangka Barat, menemukan harapan baru melalui penambangan timah yang terjadi di wilayah perairan setempat. Meskipun aktivitas ini dianggap ilegal, banyak warga justru merasakan dampak positif bagi perekonomian lokal, (Senin,07 Oktober 2024).
Menurut Fadli, Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka Barat, yang lebih dikenal sebagai Ali, kegiatan ini membawa angin segar bagi masyarakat. "Nelayan dan warga sangat terbantu. Semuanya kompak, di sinilah nelayan dan masyarakat menyatu," ungkapnya. Ali juga menegaskan bahwa lokasi penambangan ini bukanlah kawasan terlarang, sehingga tidak merugikan pihak lain.
Seiring dengan menurunnya hasil tangkapan laut yang selama ini menjadi andalan ekonomi warga, penambangan ini dinilai sebagai solusi alternatif yang nyata. Ari, seorang penjaga parkir, mengungkapkan bahwa pendapatan hariannya meningkat hingga 100-200 ribu rupiah berkat aktivitas ini. "Ini sangat kami butuhkan," katanya, menandakan betapa pentingnya penambangan bagi kesejahteraan warga.
Di sisi lain, ketidakcocokan antara regulasi dan kebutuhan ekonomi masyarakat memicu kontroversi. Banyak warga mempertanyakan mengapa regulasi yang kaku harus menghalangi mereka mencari nafkah. Mereka menganggap kesejahteraan yang tercipta jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti aturan yang tidak sesuai dengan kondisi lokal.
Aktivitas penambangan ini menjadi refleksi dari dilema yang sering terjadi di berbagai daerah Indonesia—di mana masyarakat harus memilih antara kesejahteraan ekonomi dan kepatuhan terhadap hukum. Suara masyarakat yang mendukung penambangan ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan mereka seharusnya menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan.
Tantangan ini menuntut solusi yang mengakomodasi kepentingan hukum dan kesejahteraan warga, sehingga masyarakat Tembelok-Keranggan dapat keluar dari keterpurukan ekonomi tanpa harus bertentangan dengan aturan yang berlaku.
(Nita)