PAN Apresiasi Permohonan Maaf Presiden Jokowi

PAN Apresiasi Permohonan Maaf Presiden Jokowi
PAN Apresiasi Permohonan Maaf Presiden Jokowi

Newscyber.id l Partai Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi dan menghargai permohonan maaf yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan, Kamis malam (1/8/2024).

Menurut PAN, Presiden Jokowi telah menunjukkan sikap kenegarawanannya. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, dalam keterangannya pada Minggu (4/8/2024).

"Beliau mengakui bahwa sebagai seorang kepala negara, tetapi juga sebagai seorang manusia biasa tentu bisa berbuat kesalahan. Ini adalah sebuah bentuk kenegarawanan beliau yang mengakui adanya kekeliruan, kekurangan, ataupun kesalahan dalam 10 tahun pemerintahannya," ujar Eddy.

Eddy menyatakan bahwa PAN menghargai apa yang disampaikan Presiden Jokowi dan berterima kasih atas pengabdiannya selama 10 tahun sebagai kepala negara.

"Tentu kami sebagai warga negara, sebagai partai politik, dan sebagai anggota masyarakat Indonesia menghargai apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden dan dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih atas pengabdian beliau selama 10 tahun menjadi kepala negara di Republik Indonesia," kata Eddy.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia. "Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kyai Haji Ma'ruf Amin, ingin mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," ucap Presiden Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka.

"Khususnya selama kami berdua amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia," tambahnya.

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi juga menyadari jika kepemimpinan yang dijalankannya bersama Ma'ruf Amin selama ini tidak dapat menyenangkan semua pihak. Menurutnya, hal tersebut karena ketidaksempurnaannya sebagai manusia.

"Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak, kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak," ujar Jokowi. "Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

(Rara)