Catatan Demokrasi: Enam Bulan Kepemimpinan Oyon-Hamzah, Antara Kritik Segelintir dan Dukungan Mayoritas

Catatan Demokrasi: Enam Bulan Kepemimpinan Oyon-Hamzah, Antara Kritik Segelintir dan Dukungan Mayoritas
Gambar ilustrasi
Aceh singkil

Aceh singkil

Newscyber.id l Singkil | 16 Agustus 2025 – Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, perjalanan enam bulan kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Singkil, H. Safriadi Oyon, SH dan H. Hamzah Sulaiman, SH, mulai menjadi sorotan publik. Sejak dilantik pada 17 Februari 2025 di gedung DPRK Aceh Singkil, keduanya langsung tancap gas menjalankan roda pemerintahan.

Bupati Oyon tercatat aktif melakukan lobi anggaran, baik ke Pemerintah Provinsi Aceh maupun ke Pemerintah Pusat, untuk merealisasikan 25 visi-misi pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, di tengah kerja keras tersebut, muncul segelintir pihak yang kerap melontarkan kritik. Mereka menyoroti masalah klasik seperti jalan berlubang, angka kemiskinan, dan layanan kesehatan. Kritik itu bahkan digoreng seolah-olah kondisi Aceh Singkil memburuk pasca kepemimpinan Oyon-Hamzah.

Kritik Dipandang Tanpa Data

Pantauan awak media di lapangan menemukan bahwa permasalahan jalan rusak, misalnya, sudah berlangsung sejak 2018 dan hingga kini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah sebelumnya. Fakta ini memperlihatkan bahwa tudingan yang diarahkan ke pemerintahan baru cenderung tidak proporsional dan minim data.

“Pertanyaan kita sederhana, apakah sebelum Oyon-Hamzah menjabat, jalan di Aceh Singkil sudah mulus semua? Apakah angka kemiskinan nihil dan pelayanan kesehatan sempurna? Kritik seperti ini jelas tidak berimbang,” ungkap seorang pemerhati kebijakan daerah.

Wakil Bupati: ASN Harus Lebih Disiplin

Wakil Bupati Aceh Singkil, H. Hamzah Sulaiman, SH, justru menegaskan bahwa dirinya sejak awal memfokuskan kerja pada pembinaan aparatur.

“Saya melakukan sidak ke berbagai instansi untuk menertibkan ASN dan PPPK. Mereka harus lebih disiplin dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Itu komitmen kami,” ujarnya.

Dukungan dari Warga

Di tengah riak kritik, dukungan masyarakat tetap mengalir deras. Salah seorang warga Kecamatan Suro, S. Pohan, menilai kepemimpinan Oyon-Hamzah patut disyukuri.

“Kami berterima kasih kepada Pak Oyon dan Pak Hamzah yang sudah berjuang untuk masyarakat Aceh Singkil. Kami mendukung sepenuhnya program pemerintah daerah. Kritik itu biarlah menjadi angin lalu, yang penting masyarakat merasakan hasil kerja nyata,” ujarnya.

Hasil penelusuran media di beberapa kecamatan juga menunjukkan bahwa mayoritas warga lebih memilih mendukung program pembangunan ketimbang terjebak dalam isu-isu yang dinilai sengaja dimainkan untuk melemahkan pemerintahan.

Menuju Aceh Singkil Bermartabat

Meski baru enam bulan, arah kebijakan Oyon-Hamzah dinilai memberi harapan. Langkah Bupati dalam melobi anggaran pusat dan provinsi, serta upaya Wakil Bupati dalam menegakkan disiplin aparatur, diyakini menjadi pondasi bagi terwujudnya Aceh Singkil yang maju dan bermartabat.

“Biarkan ada yang mengkritik, tapi kami masyarakat tidak akan terpancing. Yang kami inginkan adalah kemajuan daerah, bukan polemik,” tegas warga lainnya.

(Ramli Manik)