Oknum Kades di Kecamatan Petarukan Ancam Laporkan Wartawan! Saat Diklarifikasi Terkait Laporan Informasi Dari Warga Atas Dugaan Perzinahan Dengan Oknum Kader PKK

Newscyber.id l Pemalang, JAWA TENGAH – Perilaku buruk seorang oknum Kepala Desa (Kades) kembali terjadi, peristiwa kali ini diduga dilakukan oleh oknum Kades yang berinisial Ss di Kabupaten Pemalang yang saat ini menjadi gunjingan di tengah - tengah masyarakat sekitar.
Pasalnya, Kades Ss diduga selingkuh dengan warganya sendiri, diduga wanita berinisial (Ks) tersebut adalah kader PKK Pemerintah Desa setempat yang masih berstatus punya suami (suami orang)!
Menurut informasi laporan yang di terima Media Nasional Xpos, peristiwa terbongkarnya dugaan perzinahan yang di lakukan oleh Oknum Kades Ss dan Oknum Kader PKK Ks. Pada bulan Juni 2024 lalu, diduga perbuatan perzinahan diketahui oleh pihak istri Ss, kemudian melakukan penggerebekan di salah satu rumah yang berada di wilayah Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, yang dilakukan oleh pihak keluarga oknum Kades (menurut warga/nara sumber yang kami indentitasnya tidak kami publikasikan). Kabar kasus dugaan perzinahan kini santer di tengah - tengah masyarakat desa setempat.
Saat akan di konfirmasi, tim Media Nasional Xpos mendatangi kantor Pemerintah Desa yang dimaksud, namun sayang, oknum Kepala Desa yang akan ditemui sedang dinas luar. Tak sampai disitu, tim awak media kemudian menghubungi Ks melalui sambungan telpon aplikasi WhatsApp. Rabu 21 Agustus 2024.
Pihak Ks, saat diklarifikasi membantah informasi yang beredar, dirinya tidak melakukan perzinahan dengan oknum kader PKK atas nama Ks.
"Itu tidak benar, jelas itu fitnah. Siapa yang memberikan informasi tersebut? tanya Ss melalui sambungan telpon.
"Silahkan di klarifikasi dengan pihak Ks atau warga yang memberikan informasi tersebut lebih dulu," lanjut Ss kepada awak media.
Bahkan diakhir pembicaraan melalui telpon, pihak Ss meminta agar informasi tersebut tidak ditayangkan dalam pemberitaan.
"Saya saat ini beserta istri dan jajaran Pemerintah Desa sedang ada dinas luar di Semarang. Jadi jangan di tayangkan ke pemberitaan dulu," pinta Ss.
Tak cukup sampai disitu Ss (Oknum Kades), melalui pesan singkat mengatakan, bahwa informasi laporan yang mengaitkan nama dirinya itu, belum tentu kebenaranya. Bahkan pihaknya akan melaporkan wartawan bilamana menayangkan berita tersebut, apabila tidak terbukti kebenaranya.
"Itu belum tentu kebenaranya ko di tayangkan, bukti juga nda ada. Yang lapor siapa mas," kata Ss.
"Terus kami akan nuntut jenengan (wartawan), kalau memang tidak terbukti, karena yang memberitakan jenengan. Itu tulisan yang tak pantas juga," tulis Ss dalam pesan singkat.
Saat bersamaan, melalui sambungan telpon yang sama, istri Ss pun turut ikut bicara dan menegaskan perihal informasi tersebut. Suara wanita yang mengaku istri dari Ss pun membantah keras informasi tersebut dan mengatakan bahwa itu fitnah.
"Itu kabat tidak benar, dan informasi telah terjadi penggerebekan disalah satu rumah yang ada di Desa Kaligelang itu juga tidak benar," jelasnya.
Perempuan yang menurutnya istri dari Ss tersebut, juga mengancam akan menuntut pihak - pihak yang telah memfitnah suaminya.
"Siapa itu yang memberikan informasi," kata istri Ss.
"Saya akan tuntut orang yang telah memfitnah dengan kabar bohong ini," ucapnya.
Apabila informasi tersebut benar terjadi, artinya perilakunya itu jelas melanggar etika dan sudah merusak moral tatanan yang ada di dalam suatu pemerintahan (Pemdes).
"Ya kami warga berharap, apabila dugaan dan informasi tersebut bisa dibuktikan dan informasi itu benar, agar dapat di beri sanksi atau agar di tindak sesuai aturan yang berlaku," kata warga (nama dirahasiakan).